Nitilaku UGM, Momen Merasakan Denyut Masa Lalu Perguruan Kebangsaan

YOGYAKARTA — Dengan berpakaian zaman dulu dan pakaian adat Nusantara, sekitar tujuh ribu orang mengikuti pawai alegori Nitilaku (napak tilas) Perguruan Kebangsaan 2017, Minggu (17/12/2017). Dimulai dari Pagelaran Keraton Yogyakarta, para peserta berjalan kaki menuju Kampus Biru, Universitas Gadjah Mada (UGM) di Bulaksumur, Sleman, dengan jarak sekitar 5,7 kilometer.
Peserta Nitilaku 2017 menempuh rute mulai dari Pagelaran Keraton Yogyakarta ke arah ruas Jalan Malioboro, Jalan Margo Utomo, Tugu belok ke timur ke arah Jalan Sudirman kemudian belok arah utara ke Jalan C. Simanjuntak, Jalan Persatuan, dan finis di Balairung UGM dan Lapangan Graha Sabha Pramana UGM.
Peserta Nitilaku Perguruan Kebangsaan 2017 dilepas oleh Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono, M Eng, D Eng didampingi dua gubernur, Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) dan Sri Sultan Hamengku Buwono X (Gubernur DIY), serta tiga menteri.
Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan, event Nitilaku 2017 menjadi momentum membangkitkan kenangan bagaimana pendidikan di Yogya di awal republik berdiri, sudah dibangun.
“Keraton saat itu menyadari pentingnya pendidikan untuk perjuangan dan bersama UGM memberikan kontribusi melalui alumni dalam pendidikan kebangsaan dan kenegaraan,” ujarnya dalam memberi kata sambutan.
