Paceklik Ikan di Jembrana Runtuhkan Ekonomi Nelayan

NEGARA — Meskipun belum ada penelitian dengan metode yang sistematis dari pemerintah, lembaga swasta, maupun perorangan, berdasarkan pengamatan faktual tampak paceklik ikan cukup berdampak terhadap perekonomian Kabupaten Jembrana.

Tidak stabilnya volume hasil tangkap nelayan yang mulai terasa sejak tahun 2010 menjadi pukulan ekonomi yang tidak hanya dirasakan oleh nelayan, namun secara tidak langsung juga dirasakan oleh pelaku atau pencari ekonomi di sektor lainnya.

Berdasarkan perbincangan tentang paceklik ikan dengan masyarakat non-nelayan di Kabupaten Jembrana, Bali, mereka juga berharap nelayan mendapatkan hasil tangkapan ikan secara rutin dan stabil, seperti sebelum tahun 2010.

Salah satu kelompok yang merasakan dampak, meskipun tidak sampai membuat bangkrut, adalah pedagang di pasar-pasar tradisional. Saat hasil tangkapan ikan melimpah, mereka juga merasakan kucuran uang dari nelayan yang biasa berbelanja dalam jumlah besar.

Sudah menjadi pengetahuan umum, saat mendapat pembagian uang dalam jumlah besar, nelayan di Kabupaten Jembrana, khususnya dari Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, yang menjadi sentra perikanan tangkap di daerah ini, akan menyerbu pasar-pasar tradisional, pusat-pusat perbelanjaan hingga diler kendaraan bermotor.

Pola pikir tradisional nelayan setempat, dengan keyakinan akan mendapatkan hasil tangkap lagi, membuat mereka seringkali tanpa perhitungan matang membelanjakan uangnya, dan hal itu merupakan keuntungan bagi pedagang.

Fakta di Kota Negara, saat hasil tangkap ikan melimpah, bisa dipastikan masyarakat nelayan mendominasi pusat perbelanjaan, toko emas, hingga berbagai tempat hiburan.

Lihat juga...