Panen Durian, Warga Manfaatkan Sebagai Bahan Pembuat Sambal Tempoyak

LAMPUNG — Melimpahnya buah durian asal Lampung, Sumatera Selatan dan Jambi dari sejumlah perkebunan masyarakat membuat sejumlah warga beralih profesi menjadi pedagang dadakan. Seperti yang dilakukan oleh Wayan (30) warga Desa Sidoluhur Kecamatan Ketapang.

Ia sengaja mencari durian dalam jumlah banyak dari wilayah Kota Agung Tanggamus dan dari wilayah Jambi. Pembelian dilakukan dengan sistem tebas, yakni membeli durian saat masih di pohon selanjutnya dipetik untuk dijual.

“Sebagian durian yang saya jual berasal dari Jambi sisanya dari Lampung dan Sumatera Selatan karena wilayah Lampung musim puncak durian baru akan terjadi bulan Januari hingga Februari sehingga dominan stok didatangkan dari luar Lampung,” terang Wayan saat ditemui Cendana News, Sabtu (30/12/2017).

Wayan menyebut selain sengaja membeli durian asal Jambi ia menyebut memiliki pekerjaan utama sebagai sopir ekspedisi barang dengan mengirim komoditas cabai merah asal Lampung Selatan ke Padang Sumatera Barat.

Harga buah durian dijual bervariasi, mulai Rp15.000 untuk durian ukuran kecil, ukuran sedang Rp30.000 hingga besar dijualnya Rp50.000 perbuah.

Wayan, salah satu pedagang buah durian asal Jambi yang berjualan di pertigaan Jalan Lintas Sumatera Bakauheni [Foto: Henk Widi]
Salah satu pembeli, Sandi menyebutka, ia memilih membeli lima buah durian ukuran besar dengan harga Rp50.000 perbuah sembari membeli durian ukuran kecil sebanyak enam buah untuk membuat sambal tempoyak.

“Mumpung masih banyak buah durian bisa dibuat menjadi kuliner khas sambal durian sementara jika disantap dalam bentuk durian cepat habis tapi kalau dibuat tempoyak bisa untuk makan nasi,” terang Sandi.

Lihat juga...