LAMPUNG — Pasca hujan deras yang melanda wilayah Lampung Selatan berimbas pada melimpahnya volume pasir kiriman dari arah hulu Sungai Kelala menuju ke arah hilir di wilayah Desa Ruguk Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.
Husin (40), warga Desa Ruguk menyebut sepekan sebelumnya volume pasir yang ada di Sungai Kelala dan melintas di desa tersebut mulai berkurang setelah selama beberapa bulan sebelumnya kerap ditambang secara tradisional oleh puluhan masyarakat di desa tersebut.
Para pencari pasir secara tradisional di wilayah tersebut bahkan diakui oleh Husin masih mempergunakan cara manual mempergunakan alat seadanya berupa serok bambu, ember serta peralatan kereta sorong untuk pengumpulan pasir di lokasi yang lebih tinggi sebelum diangkut oleh kendaraan pengangkut pasir.
Pasca hujan deras dan mengakibatkan banjir Husin warga pencari pasir bertambah banyak dibantu oleh anak anak pencari pasir yang tengah berlibur.
“Dua hari terakhir volume pasir meningkat seiring dengan permintaan yang tinggi akan pasir sungai untuk bahan bangunan sehingga banyak warga memilih mengumpulkan pasir dengan cara mengangkat pasir dari dasar sungai,” terang Husin kepada Cendana News di sungai Kelala, Senin (18/12/2017)
Sementara lahan jagung miliknya sudah selesai mendapat pupuk kedua kalinya sehingga ia bisa melakukan pekerjaan sampingan ini sembil menunggu jagung berbuah.
Pekerjaan mengumpulkan pasir di Sungai Kelala ini dilakukan bersama lebih dari 20 orang warga lain di wilayah tersebut. Hasil cukup lumayan mengumpulkan pasir sebesar Rp250.000 per kubik atau sebanyak Rp500.000 per rit ukuran satu bak truk berhasil diperolehnya dalam jangka waktu sekitar sepekan.