Pasca Bencana, Seledri di Yogyakarta Rp40 Ribu Per Kilo
YOGYAKARTA – Harga komoditas sayur-mayur di sejumlah pasar tradisional di Yogyakarta diketahui meningkat drastis pasca terjadinya bencana banjir dan longsor, beberapa waktu lalu.
Kenaikan bahkan mencapai berkisar 2-3 kali lipat dari harga biasanya. Tak hanya itu stok atau ketersediaan sejumlah komoditas sayur -mayur kini bahkan mulai sulit didapatkan.
Berdasarkan pantauan di Pasar Tradisional Beringharjo Yogyakarta, sejumlah komoditas yang harganya meningkat tajam di antaranya bayam, kangkung, sawi, tomat, timun hingga kemangi. Kenaikan harga sayur mayur paling tinggi terjadi untuk Seledri dan Selada. Harga dua komoditas ini bahkan meningkat hingga 3 kali lipat.
“Harga Seledri sekarang Rp40 ribu per kilo. Padahal sebelumnya cuma Rp 15 ribu per kilo. Sementara selada naik dari Rp 10 ribu jadi Rp30 ribu per kilo,” ujar salah seorang pedagang sayur di Pasar Induk Beringharjo, Yani.
Disampaikan Yani, kenaikan harga sayur mayur ini terjadi sejak pekan lalu. Tepat pasca peristiwa bencana banjir dan longsor akibat Siklon Tropis Cempaka terjadi.
“Mulai naik sehari sesudah banjir kemarin. Harganya bisa berkali lipat dibanding harga biasanya,” ujarnya Jumat (8/12/2017).
Menurut Yani, kenaikan drastis harga seledri dan selada disebabkan karena tidak adanya pasokan dari petani. Sehingga ketersediaan stok dua sayuran ini pun makin menipis. Tak hanya itu, ia juga mengeluh sayur bayam dan kangkung kini juga makin sulit dicari.
“Biasanya saya disetor pedagang Bantul, tapi sekarang barang tidak ada. Harus nyari ke tempat lain seperti Prambanan. Kalaupun ada, itu pun juga harus berebut dengan pedagang lain,” keluhnya.