Pendidikan dan Lingkungan, ‘PR’ Balikpapan di 2018
BALIKPAPAN — Di penghujung tahun 2017, Pemerintah Kota Balikpapan masih menyisakan Pekerjaan Rumah (PR) untuk tahun 2018, yaitu pada bidang pendidikan dan lingkungan. Pasalnya, persoalan kekurangan Ruang Kegiatan Belajar (RKB) masih ditemui saat Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2017.
Sementara persoalan banjir di 2017 masih saja dikeluhkan oleh masyarakat, bahkan titik banjir justru bertambah bila dibandingkan 2016. Di tengah kondisi keterbatasan anggaran pemerintah kota, berbagai upaya untuk menanggulangi persoalan tersebut terus dilakukan.
Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, mengakui tantangan di 2018 masih menyelesaikan persoalan pendidikan dan lingkungan. Daya tampung siswa tidak sebanding dengan jumlah siswa yang mendaftar untuk sekolah.
“Upaya memberdayakan sekolah untuk mendaftar ke sekolah swasta masih kurang maksimal. Gedung diperbaiki jauh lebih efektif, tapi perlu memakan waktu untuk melakukan pembangunan sekolah baru sekitar 4 tahun dengan melihat anggaran,” katanya, saat Pemaparan Laporan Akhir Tahun Pemkot Balikpapan tahun 2017, Kamis (21/12/2017).
Lanjut Rizal, persoalan daya tampung siswa akan terus menjadi perhatian pihaknya untuk terus memenuhinya, karena pendidikan menjadi prioritas untuk pembahasan anggaran APBD dari tahun ke tahun.
Sedangkan persoalan lingkungan, yaitu bagaimana menanggulangi banjir, menurutnya upaya yang telah dilakukan tahun ini adalah dengan melakukan pemeliharaan atau pengerukan saluran dan bendali sebanyak 24 titik, peningkatan drainase lingkungan di 43 lokasi sepanjang 4.191 meter.
“Anggaran yang disediakan setidaknya Rp11,43 miliar. Kendala yang ditemui untuk menanggulangi banjir adalah pembebasan lahan Sungai Ampal dan keterbatasan anggaran tahun 2017. Karena tahun ini pemerintah fokus pada pembayaran hutang,” paparnya, kepada sejumlah media di Balikpapan.