Pengembangan Ikan Nila Anjani Sumbar Padukan Enam Strain Indukan
PADANG — Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat tengah melakukan pengembangan Ikan Nila Anjani yang merupakan ikan hasil perpaduan dari enam jenis ikan indukan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Yosmeri mengatakan pengembangan Ikan Nila Anjani merupakan ikan hasil rekayasa UPTD UPTD Balai Benih Ikan Sentral (BBIS) Sicincin di Kabupaten Padang Pariaman, setelah melakukan studi banding ke UPTD Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar (BPBIAT) Aikmel Nusa Tenggara Barat.
Ia menyebutkan, untuk menghasilkan Ikan Nila Anjani itu, telah dilakukannya uji laboratorium, sosek dan laporan. Sehingga dari hasil itu, maka ikan Nila Anajani resmi direlase pada 2012 berdasarkan SK.Menteri : KEP.46/MEN/2012.
“Jadi kegiatan pemuliaan yang berasal dari enam strain indukan, yakni dari ikan Nirwana, Sultana, Citralada, Best, Jatimbulan dan Putih Sleman. Dari enam ikan itu, melahirkan satu jenis ikan nila yang disebut Ikan Nila Anjani,” katanya, Senin (18/12/2017).
Menurutnya, keunggulan ikan Nila Anjani itu ialah pertumbuhan ikannya lebih cepat yakni 1 gram per hari. Lalu, juga tahan terhadap penyakit, dagingnya agak tebal dibandingkan dengan ikan pada umumnya. Bahkan, Ikan Nila Anjani tersebut bisa dikembangkan pada daerah dingin atau suhu rendah.
“Pengembangan Ikan Nila Anjani ini sudah dikerjakan oleh UPTD BBIS Sumbar yang dimulai sejak Agustus 2017 hingga sekarang dalam bentuk penyediaan benih calon induk (GP) dan pendampingan teknis,” ucapnya.
Yosmeri menjelaskan, Benih calon induk (GP) itu sendiri, awalnya didatangkan pada September 2017, yang dipelihara di kolam pembesaran sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan UPTD BPBIAT Aikmel. Seperti jadwal dan dosis pemberian pakan, kandungan protein dalam pakan dan pergantian air kolam, perlu diikuti juga.