Penyuluh Lamsel Dorong Petani Tanam Serentak di Musim Rendeng

LAMPUNG — Pasokan air melimpah pada November hingga Desember dipergunakan petani untuk melakukan musim tanam rendeng. Sebagian petani mulai melakukan pengolahan lahan persawahan di wilayah Kecamatan Penengahan meski sebagian sawah masih dipergunakan sebagai lahan penanaman jagung yang akan segera dipanen.

Menurut Penyuluh Lapangan (PPL) DPTPHBun UPTD Kecamatan Penengahan wilayah Desa Klaten, Maryono irigasi tekhnis di wilayah Penengahan cukup bagus sehingga pasokan air melimpah.

Pasokan air melimpah tersebut menurut Maryono dianjurkan bagi petani untuk segera melakukan proses penanaman padi, bahkan pada lahan jagung yang semula merupakan lahan sawah mulai teraliri air hujan yang kerap turun di wilayah Penengahan.

Puluhan anggota kelompok tani pada 22 desa dan menangani 8000 lahan pertanian sawah sudah mendapatkan bibit padi varietas Ciherang. Bibit ini bisa ditanam pada masa rendeng hingga upaya swasembada padi bisa tercapai.

Selain itu penanaman serentak pihaknya membantu untuk meminimalisir hama, mulai dari hama tikus, burung serta wereng. Semua hama ini bisa diatasi serentak jika penanaman dilakukan bersamaan.

“Saat musim rendeng petani tak harus mengeluarkan biaya ekstra dalam upaya penyediaan air tanpa harus menggunakan mesin pompa sehingga dihimbau segera saja labuh atau mengolah sawah dengan menebar benih padi,” tutur Maryono di Desa Klaten Kecamatan Penengahan saat dikonfirmasi Cendana News, Senin (11/12/2017)

Maryono meminta kepada petani yang menanam jagung pada musim sebelumnya segera beralih ke penanaman padi. Pasokan air melimpah dari irigasi teknis melalui Gunung Rajabasa telah dikelola oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dengan beberapa saluran irigasi telah diperbaiki.

Lihat juga...