Petani di Sikka Lebih Untung Tanam Sayuran
MAUMERE – Menanam sayur bagi masyarakat Desa Kolisia B, Kecamatan Magepanda, sudah menjadi pilihan hidup, sehingga menjadikan wilayah ini sebagai salah satu daerah pemasok sayuran di Kabupaten Sikka, selain Kecamatan Waigete dan Nita.
Pilihan hidup ini pun dijalani Adrianus Sari, warga dusun Nawu Teu, Desa Kolisia B yang ditemui Cendana News di rumahnya Selasa (12/12/2017) sore. Adrianus mengatakan, menanam sayur lebih menjanjikan karena penghasilan yang diperoleh lumayan besar bila sayuran tidak terserang hama.

“Tahun lalu saya coba tanam sayur pare dengan modal 5 juta rupiah untuk membeli bibit, pupuk, solar untuk bahan bakar mesin pompa serta biaya tenaga kerja bisa meraih untung 25 juta rupiah. Keuntungan ini diperoleh selama tiga bulan masa panen,” ujarnya.
Selain pare, lelaki 34 tahun ini juga menanam tomat, kacang panjang dan terong di lahan seluas 1,5 hektare serta 1,25 hektare lainnya yang disewa dengan biaya Rp2 juta setahun. Dengan demikian, dalam sebulan bisa diperoleh keuntungan belasan sampai puluhan juta rupiah tergantung banyaknya sayuran yang ditanam.
Pare mulai panen setelah berumur 3 bulan dan masa produksinya hingga 3 bulan. Sementara untuk terong produksinya bisa smpai setahun kalau dirawat dengan baik. Kacang panjang mulai menghasilkan setelah 1,5 bulan ditanam dan bisa dipanen selama jangka waktu 2 bulan.
“Tahun 2017, kami mengalami gagal panen akibat kemarau panjang. Tanaman banyak yang mati akibat panas dan terserang hama penggerek batang, kutu buah dan kutu loncat sehingga saya istirahat tanam terong dan lainnya dulu dan hanya kacang panjang saja agar tidak rugi,” ungkapnya.