Petani Lorong Berdayakan Lahan Sempit

MAKASSAR – Tanaman cabai tampak berjejer rapi di sepanjang lorong atau gang 182A yang terletak di Jalan Tarakan, Kelurahan Malimongan, Kecamatan Wajo. Dengan memanfaatkan sisa lahan di lorong atau gang yang panjangnya 150 meter, Ansaruna Ketua Poktanrong atau petani lorong tampak telaten mengurusi tanaman cabai yang ada.

Di lorong tersebut terdapat 4 jenis tanaman cabai yang dikembangbiakkan oleh Poktanrong . Yaitu cabai toraja, cabai dewata, cabai bintang asia, dan cabai pelita. 4 jenis tanaman cabai ini yang menjadi fokus utama pengembangbiakan karena rasa pedas dari setiap cabai yang berbeda jenis.

Menurut Ansaruna, Ketua Poktanrong, dalam merawat cabai-cabai di lorong ini dibutuhkan ketekunan.

“Saya bersama 20 orang lainnya bahu membahu untuk merawat tanaman cabai yang ada di lorong ini. Ini juga merupakan salah satu upaya menjalankan program dari pemerintah dalam ketahanan pangan,” jelas Ansura pada Cendana News saat ditemui di kediamannya beberapa saat yang lalu.

Poktanrong sendiri merupakan salah satu program BULO (Badan Usaha Lorong) milik program pemerintah masa wali kota Makassar Ramadhan Pamanto. Poktanrong atau lebih dikenal dengan petani lorong ini, untuk di kelurahan Mallimongan baru terbentuk di awal tahun 2017. Kelurahan ini telah mendapatkan bantuan bibit cabai sebanyak 300 bibit.

Untuk saat ini, Ansaruna akan mengembangkan bibit lombok terbaru yaitu bibit lombok setan. Bibit lombok ini diberikan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar. Dinamakan bibit lombok setan, karena lombok jenis ini terkenal pedas se-dunia. Untuk merawat tanaman cabai sendiri dibutuhkan keterampilan dan kesabaran. Hal ini disebabkan tanama cabai merupakan tanaman sensitif dan gampang dihinggapi penyakit atau mati.

Lihat juga...