Petani Tomat di Solo, Utung Besar di Musim Hujan

SOLO — Intensitas hujan yang masih tinggi berdampak positif bagi petani buah dan sayur di lereng Gunung Lawu,  Karanganyar,  Solo, Jawa Tengah. Harga tomat sayur melambung dua kali lipat dari harga biasa.  

Suminem, salah satu petani asal Karangpandan, mengatakan, selama musim hujan yang cukup tinggi ini membuat harga tomat sayur di pasaran semakin melejit.  Dari harga normal di kisaran Rp5.000 per kg,  melonjak hingga Rp12.000 per kg.

Suminem, petani tomat asal Karangpandan, tengah memberikan penyangga agar buah tidak mudah jatuh. -Foto: Harun Alrosid

“Melonjaknya harga tomat ini karena banyak petani yang gagal panen.  Bagi petani yang bisa memanfaatkan musim ini malah untung banyak,” kata Suminem, saat ditemui Cendana News,  di ladangnya, Senin (11/12/2017).

Meski harga tomat sayur tengah naik daun,  lanjut dia,  tidak banyak petani yang mampu bertahan dengan serangan hama maupun penyakit yang sering menyerang tanaman sayur.  Sebab,  untuk bisa menghalau hama dan penyakit dibutuhkan perawatan ekstra,  baik pengobatan maupun menghalau hama secara manual.

“Dalam seminggu bisa iga kali penyemprotan pestisida untuk hama.  Kalau musim hujan seperti ini,  hama yang sering muncul ulat dan kenbing (sejenis penyakit jamur).  Biaya yang dikeluarkan juga ekstra, karena obatnya juga mahal,” urainya.

Kendala lain yang sering dihadapi petani sayur di musim penghujan adalah tanaman mudah membusuk.  Hal ini diantisipasi dengan penggunaan media tanam yang benar-benar bisa tuntas airnya.  “Jadi, tidak boleh ada genangan air di sekitar media tanam.  Bisa dengan dibuat saluran air untuk membuang,  bisa juga menggunakan polibeg, ” tambahnya.

Lihat juga...