Pinang Jadi Komoditas Pertanian Baru Pemkab Padang Pariaman

PARIT MALINTANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat mengembangkan komoditas pinang menjadi salah satu unggulan baru guna meningkatkan perekonomian petani di daerah itu.

“Selain kelapa dan cokelat, potensi pinang juga cukup besar di Padang Pariaman sebagai penambah komoditas unggulan kita,” kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman, Taufik Hidayat di Parit Malintang, Selasa.

Potensi tersebut karena pinang didukung dengan karakter petani serta tidak ada hama yang akan mengganggu pertumbuhan dan produktivitasnya.

“Jadi meski pun Padangpariaman banyak terdapat kera namun tidak akan mengganggu pinang,” tambahnya.

Selain itu, harga pinang akhir-akhir ini juga relatif mahal sehingga petani saat ini telah mulai mengarahkan perkebunannya ke pinang.

Untuk menjadikan pinang sebagai salah satu komoditas unggulan, pihaknya telah menetapkan satu blok penghasil tinggi (BPT) di Nagari Sikucua Kecamatan Kampung Dalam untuk menghasilkan bibit unggulan dan bersetifikat.

“BPT tersebut akan menghasilkan 500 bibit pinang wangi dan 250 bibit pinang lokal,” ujarnya.

Lokasi penanaman pinang tersebut rencananya di daerah pesisir karena perekonomian masyarakat di kawasan tersebut masih rendah dibandingkan dengan perbukitan yang identik dengan perkebunan.

Saat ini produksi pinang di daerah itu mencapai 800 ton per tahun dan diharapkan melalui BPT yang telah dibuat maka produktivitas komoditas tersebut meningkat dan perekonomian petani dapat meningkat.

Sementara itu, salah seorang petani pinang setempat Dedi Salim mengatakan produksi pinangnya telah mencapai 12 kilogram per hari atau 360 kilogram per bulan dengan jumlah pohon 200 batang yang ditanam pada 2001.

Lihat juga...