PM Turki dan Raja Saudi Bahas Persoalan Yerusalem

RIYADH — Perdana Menteri Turki Binali Yildirim dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz pada Rabu membahas perjuangan Palestina dan persepsinya di negara-negara Muslim, menurut sumber-sumber perdana menteri.

Yildirim bertemu Abdulaziz di ibu kota Saudi, Riyadh, dalam rangkaian dari kunjungan resmi ke negara tersebut.

Kedua pemimpin tersebut membahas pentingnya status Yerusalem selama pertemuan tertutup satu jam, kata sumber yang menolak disebutkan namanya karena pembatasan berbicara kepada media.

Mereka juga sepakat bahwa negara-negara Muslim harus mengambil sikap bersama mengenai perlindungan hak-hak orang-orang Palestina.

Mereka menambahkan bahwa penolakan minggu lalu oleh Majelis Umum PBB atas langkah Amerika Serikat terkait Yerusalem mengirim pesan kuat dari masyarakat internasional.

Hubungan bilateral dan hubungan sejarah serta agama yang mengakar antara Turki dan Arab Saudi juga dibahas dalam pertemuan tersebut.

Yildirim juga dijadwalkan bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Salman saat berkunjung ke Riyadh.

Pada 6 Desember, Presiden A.S. Donald Trump mengumumkan keputusannya – meski mendapat tentangan di seluruh dunia – untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan Washington dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Pekan lalu, Majelis Umum PBB mengesahkan sebuah resolusi dengan mayoritas besar untuk menentang langkah itu.

Sebanyak 128 negara menentang Presiden Donald Trump dan mendukung resolusi Majelis Umum PBB, yang mendesak agar Amerika Serikat menarik pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Sementara itu, Trump telah mengancam akan memutus bantuan keuangan terhadap negara-negara yang mendukung resolusi yang tidak mengikat itu.

Lihat juga...