Polres Lamsel: Terjadi Penurunan Berbagai Kasus di 2017
LAMPUNG—Kapolres Lampung Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi M.Syarhan menyebutkan, data analisa dan evaluasi tahun 2017 gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kambtimas) didominasi kasus pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan dan pencurian kendaraan bermotor dan narkotika.
Pada tahun 2016 berdasarkan data Satnarkoba Polres Lampung Selatan mendapat 181 laporan dan di 2017, 196 laporan dengan barang bukti dengan jenis sabu, ganja, ekstasi, putau dan erimin.
Pada tahun 2016 berdasarkan jumlah data barang bukti disebutnya berupa sabu sebanyak 61,72 kilogram, ganja 187,62 kilogram, ekstasi sebanyak 124.498 butir. Sementara di 2017, sabu hanya berjumlah 6.977,05 gram, ganja 1.089.469,468 gram dan ekstasi 5.777 butir serta 2.400 butir pil erimin.
Selain itu angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Lampung Selatan dari tahun 2016 dan tahun 2017 disebutnya mengalami penurunan dalam segi jumlah kasus dan juga korban.
Berdasarkan data angka kasus kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan dimana pada tahun 2017 berjumlah hanya sebanyak 302 kasus dan 2016 berjumlah 381, dengan jumlah korban meninggal dunia pada tahun 2017 sebanyak 92 orang dan tahun 2016 sebanyak 130 korban. Total kerugian material akibat kecelakaan lalu lintas di 2017 berjumlah sebanyak 1,9 Milyar lebih rendah dari tahun 2016 sebanyak 2,1 Milyar.
“Saya berharap penurunan angka korban kecelakaan lalu lintas merupakan indikasi adanya kesadaran masyarakat dalam menjaga ketertiban, keamanan dan kelancaran berkendara di jalan raya,” ungkap mantan Kapolres Pesawaran tersebut.
Beberapa masalah sosial yang terjadi di Lampung Selatan disebutnya mengalami kenaikan dengan didominasi persoalan sengketa lahan akibat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Tercatat di 2016 berjumlah 891 kasus dengan penyelesaian 855 kasus. Pada tahun 2017 mengalami kenaikan sebanyak 2.026 kasus dengan penyelesaian kasus sebanyak 1.467 kasus. Berbagai kasus tersebut diakuinya diselesaikan dengan berbagai pendekatan sehingga tidak menimbulkan konflik berkelanjutan.