Posdaya Al Amin, Kembangkan Metode Jagong Maton

MALANG – Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, beberapa tahun yang lalu sempat mendapat sebutan sebagai kampung hitam. Pada saat itu di daerah tersebut menjadi pusat perjudian, prostitusi dan peredaran narkoba. Bahkan banyak juga didapati pengangguran dan anak-anak yang putus  sekolah.

Adalah Abdullah Sam (Cak Dullah) Ketua Posdaya Pesantren Rakyat Al-Amin yang didampingi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, berusaha keras untuk mengubah perilaku warga Sumberpucung sekaligus menghilangkan kesan negatif sebagai kampung hitam.

Cak Dullah mengatakan, berada di tengah-tengah masyarakat yang memiliki perilaku negatif, tentunya dibutuhkan cara yang jitu untuk dapat mengubah mereka agar bisa menjadi lebih baik.

Pembuatan kandang kambing bersama. Foto: Agus Nurchaliq

Salah satu caranya yakni memberdayakan masyarakat dengan melakukan pendekatan ‘Jagong Maton’ yang juga menjadi salah satu program unggulan dari Posdaya Al-Amin.

Cak Dullah menjelaskan Jagong Maton merupakan ajang cangkrukan (nongkrong) ala rakyat yang bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun namun harus memiliki muatan yang bermanfaat baik berupa informasi maupun tukar pendapat.

Dikatakan Cak Dullah, Jagong Maton dilakukan dengan kondisi yang sangat santai sambil minum kopi, makan camilan, saling bercanda dan nyanyi-nyanyi. Tema apapun bisa diperbincangkan di Jagong Maton mulai dari obrolan ringan, kemudian bisa berlanjut ke masalah pendidikan, agama, ekonomi, hingga ke isu-isu terkini maupun masalah politik.

Lihat juga...