Presiden Jokowi Diminta Pelopori Diplomasi Kemerdekaan Palestina

SAMPIT — Umat Islam di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, meminta Presiden Joko Widodo, mempelopori diplomasi pengakuan negara di dunia, khususnya negara-negara Islam, terhadap kemerdekaan Palestina.

Negara-negara yang penduduknya mayoritas Islam seolah tidak berdaya melihat penjajahan Israel terhadap Palestina, kata Dadang H Syamsu, salah satu orator Aliansi Muslim Kotim di Sampit, Minggu.

“Makanya kami meminta Presiden Jokowi menjadi pelopor dan pemimpin diplomasi untuk menghimpun kekuatan dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina,” Katanya.

Dengan menggebu-gebu, pria yang juga anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur itu menyatakan keprihatinannya terhadap nasib rakyat Palestina yang terus dijajah Israel. Kepedulian itulah yang membawanya untuk berbaur dengan umat Islam lainnya dalam satu aksi.

Lebih dari seribu umat Islam dari berbagai elemen dan profesi yang tergabung dalam Aliansi Muslim Kotim, memadati kawasan bundaran depan kantor Bupati Kotawaringin Timur. Aksi ini membawa pesan penolakan pengakuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Massa berjalan kaki dari depan Masjid Baiturrahim menuju bundaran. Aksi ini dikawal puluhan anggota Polres Kotawaringin Timur yang mengamankan agar peserta aksi tetap tertib dan arus lalu lintas tidak terganggu.

Aliansi Muslim Kotim mengutuk keras tindakan Donald Trump yang telah membuat luka hati umat Islam di seluruh dunia. Pengakuan Trump terhadap klaim Israel terhadap Yerusalem menegaskan bahwa Amerika Serikat secara tegas mendukung penjajahan Israel terhadap Palestina.

Presiden Jokowi diminta terus dengan keras menyuarakan penolakan penjajahan Israel terhadap bangsa dan rakyat Palestina. Ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan.