Produksi Palawija di Lebak Meningkat

LEBAK – Produksi palawija yang dikembangkan petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meningkat. Selama periode Januari-November 2017 produksi palawija di daerah tersebut mencapai 37.472 ton.

Jika dibandingkan dengan produksi di periode yang sama terjadi peningkatan sebanyak 3.692 ton karena di 2016 hanya tercapai produksi sebanyak 33.780 ton. “Kami yakin peningkatan produksi palawija itu menyumbangkan ketahanan pangan lokal juga meningkatkan pendapatan petani,” kata Sekertaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar di Lebak, Sabtu (23/12/2017).

Pemerintah daerah mengintruksikan kepada kelompok tani dan gabungan kelompok tani (gapoktan) juga petugas penyuluh lapang agar terus meningkatkan produksi palawija. Hal tersebut mengikuti permintaan pasar lokal cenderung meningkat. Sehingga diyakini ketika permintaan bisa dipenuhi, kesejahteraan ekonomi masyarakat akan mendapatkan dorongan untuk meningkat.

Masyarakat Kabupaten Lebak masih cukup banyak yang berprofesi sebagai petani dan tinggal di pedesaan. Dan usaha pertanian palawija sangat prosfektif juga cukup menjanjikan pendapatan ekonomi. Hasil produksi palawija bisa dipasok ke sejumlah pasar induk di Serang dan Tangerang. “Kami optimistis ke depan komoditas palawija dapat menjadi andalan pendapatan ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Menurut dia, pemerintah telah memasilitasi melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjuk BNI 46 sebagai lembaga keuangan untuk menyalurkan pinjaman modal bagi kelompok tani di Desa Wanasalam Kecamatan Wanasalam dan Desa Bulakan Kecamatan Gunungkencana.

Selama ini, petani kerapkali kesulitan permodalan sehingga diharapkan melalui OJK itu dapat melahirkan klaster di Desa Wanasalam dan Jagung Desa Bulakan. “Kami berharap produksi palawija bisa memenuhi permintaan pasar,” katanya.

Lihat juga...