Ratusan Sopir Angkot Unjuk Rasa di Kantor Gubernur Sumbar

PADANG — Ratusan sopir angkutan kota (angkot) di Kota Padang, Sumatera Barat, berunjuk rasa ke Kantor Gubernur Sumatera Barat. Unjuk rasa yang diikuti pula oleh para pengusaha angkutan yang dimulai dari siang hingga sore ini, berujung ketidakpuasaan harapan dari massa pengunjuk rasa. 

Ketua Aliansi Pengusaha Angkutan Kota Padang, Fauzen, mengatakan tuntutan yang disampaikan hari ini adalah pemerintah segera memperlakukan aturan yang mengikat angkutan online.

Ketua Aliansi Penguasaha Angkutan Kota Padang Fauzen (kiri) tengah beraudiensi dengan Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Barat, Amran, (kanan) saat orasi tengah berlangsung. -Foto: M. Noli Hendra

“Kami para angkot ini beroperasi ada aturan yang mengikat. Aturan tarif, aturan trayek, aturan KIR, dan yang lainnya. Sementara angkutan online merajalela, bebas mau berjalan ke mana, dan berapa tarifnya,” ucapnya, Senin (11/12/2017).

Menurutnya, kalau pemerintah tidak segera menerapkan aturan dan sebagainya, para angkot juga menyatakan,  para sopir juga bisa tidak menaati aturan. Tapi, jika para angkot ditindak, maka para angkot juga meminta para angkutan online juga harus ditindak.

Ia menyebutkan, saat ini ada sekira  2.266 armada angkutan dengan jumlah trayek 27 yang tersebar di Kota Padang. Dari ribuan angkot, saat ini mengalami keterpurukan, karena penghasilan mengalami penurunan drastis.

“Kami paling merintih. Sudahlah persaingan angkutan, BBM untuk premium pun sudah ditiadakan. Bahkan, biasanya sehari bisa menyetor Rp150 ribu per hari, kini hanya Rp50 ribu per hari,” ucapnya.

Lihat juga...