JAYAPURA — Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua mengungkapkan Pemerintah Republik Indonesia dan Papua Nugini (PNG) telah mengagendakan pertemuan untuk membahas kerja sama di bidang perikanan.
“Sudah ada rencana pembahasan dengan PNG tentang tapal batas penangkapan ikan. Tapi inti dari pembicaraan ini adalah wilayah perbatsan ini adalah milik kita bersama,” ujar Kepala DKP Papua FX Mote, di Jayapura, Minggu.
Ia mengakui selama ini di bidang perikanan kerap terjadi masalah antarkedua negara, terutama terkait dengan adanya nelayan Indonesia yang masuk ke wilayah perairan PNG, atau pun penyelundupan Narkoba (Ganja) dari PNG ke Indonesia.
“Mungkin kita juga sama-sama akan memeriksa masing-masing orang agar jangan sampai ada (yang memanfaatkan nelayan) untuk rencana jahat (penyelundupan narkoba),” kata dia.
Namun, ia berharap agar dalam pertemuan tersebut ada hal lain yang dibicarakan yang sifatnya lebih produktif dan menguntungkan bagi perekonomian kedua negara.
“Kita juga mau kerja sama di bidang lain juga, seperti pengolahan ikan karena selama ini banyak ikan kaleng dari PNG yang dijual di wilayah kita, masa punya kita tidak bisa dijual di sana,” katanya.
Mote pun menyebut meski Papua bertetangga langsung dengan PNG, namun pihaknya selama ini tidak mengetahui kondisi dan potensi perikanan di wilayah tersebut.
“Kita juga ingin melihat (kondisi) perikanan mereka (PNG) dan mereka melihat perikanan kita. Lalu kalau boleh kita beli sarana perikanan yang lebih bagus di PNG atau sebaliknya,” katanya. [Ant]