Salamak Pangek, Sajian Khas di Selatan Minangkabau

PADANG — Sumatera Barat yang tersebar pada 19 kabupaten dan kota memiliki ragam budaya, ragam tradisi, ragam keindahan alamnya, dan ragam kuliner khasnya. Mulai dari arah utara, timur, selatan, dan sepanjang pesisir pantainya, mempunyai kekhasan sendiri.

Namun, jika berbicara kulinernya, kali ini ada kuliner atau sajian yang khas dari arah selatan bumi Minangkabau yakni di Kabupaten Pesisir Selatan. Di sana, ada satu sajian yang paling jarang ditemui. Hal ini bukanlah karena rendahnya penikmat, akan tetap memang disajikan pada acara pernikahan saja.

Sajian atau kuliner yang dimaksud yakni salamak pangek. Salamak atau nasi lamak (beras ketan) merupakan jenis beras yang digunakan untuk membuat salamak. Sementara pangek, merupakan sajian yang dibuat dari pisang matang yang digelumuri oleh cairan gula merah.

Seperti yang dikatakan oleh Yuni, salamak pangek hanya bisa ditemui dan dicicipi pada saat acara pernikahan saja, luar dari momen itu dapat dipastikan tidak akan menemui salamak pangek. Hal tentu ada alasan, karena salamak pangek merupakan bagian dari budaya di Kabupaten Pesisir Selatan, tepatnya di Kecamatan Sutera.

“Salamak pangek itu dibuat untuk pemberian balasan hantaran yang diberikan tamu undangan ke pihak keluarga yang sedang melangsungkan pernikahan,” katanya, Sabtu (9/12/2017).

Yuni (kiri) warga yang merupakan warga di Kecamatan Sutera yang sering terlibat dalam membuat salamak pangek/Foto: M. Noli Hendra

Sedangkan untuk membuat salamak pangek ini, kalau bicara bahan-bahannya tidaklah terlalu banyak, yakni beras ketan putih dan santan kelapa saja. Lalu untuk pangek, hanya pisang yang sudah matang dan gula merah.

Lihat juga...