Sampah dan Abrasi Jadi Ancaman Warga Pesisir Lampung Selatan

LAMPUNG — Warga desa Ketapang Laut kecamatan Ketapang,Isma (39) tampak mengumpulkan rumput laut yang menepi ke tepi pantai. Akibat dihantam gelombang pasang dalam sepekan terakhir berimbas pada jalur rumput laut dari tali tambang rusak.

Selain rusak oleh terjangan ombak sebagian jalur budidaya rumput laut milik Isma dan sang Suami, Mahmud (40) juga dipenuhi dengan sampah didominasi oleh plastik yang terbawa arus laut dan menyangkut di jalur budidaya rumput laut.

Selain sampah plastik akibat banjir yang melanda dari Sungai Way Sekampung yang merupakan induk dari beberapa sungai seperti Way Pisang, Way Asahan serta sungai lain bermuara ke perairan pantai Timur Lampung, terdapat juga material sampah ranting dan kayu.

Tutur Isma selain mengganggu budidaya rumput laut sampah yang menepi bahkan mengganggu aktivitas nelayan melakukan sandar perahu terutama adanya kayu kayu besar yang menepi terbawa arus.

“Beberapa tahun sebelumnya Pantai Ketapang cukup bersih. Namun akhir akhir ini kiriman sampah dari wilayah lain mengotori pantai ditambah lagi dengan abrasi pantai akibat terjangan air berimbas pada sejumlah pohon di tepi pantai roboh dan menyisakan akar semakin menghabiskan sebagian wilayah pesisir,” papar warga Desa Ketapang Laut, Kecamatan Ketapang sekaligus juga pembudidaya rumput laut di wilayah tersebut saat ditemui Cendana News, Rabu (6/12/2017)

Isma dan warga lain bahkan sedikit terbantu dengan pembangunan tanggul pemecah gelombang yang dibangun untuk melindungi daratan dari terjangan ombak meski penahan gelombang hanya dibangun pada beberapa bagian sementara di wilayah sepanjang Pantai Agro, Desa Legundi, Pantai Puri Dewata, Desa Tridarmayoga.

Lihat juga...