Sayur Pedis Panas, Sayuran Tradisional dengan Aneka Campuran
LOMBOK — Salah satu masakan sayuran tradisional masyarakat suku Sasak Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang masih tetap ada dan disajikan dalam setiap kesempatan acara maupun sajian keluarga adalah sayur Pedis – pans (asam – pedes).
Sayuran pedis – panas bagi sebagian masyarakat Lombok, terutama masyarakat pedesaan bahkan menjadi sayuran favorit sebagai menu makan, karena rasanya yang sedap dan bisa disajikan sebagai sayuran santap siang maupun malam.
Dinamakan sayur pedis – panas sendiri, karena rasa bumbu dari sayuran saat dikonsumsi memang ada rasa asam bercampur pedes dan itulah sebenarnya yang menjadikan sayur pedis – panas terasa sedap saat dihidangkan dan dinikmati bersama nasi.
“Makan dengan sayur pedis – panas, nikmatnya lebih terasa, terutama pada air sayur, rasa bumbunya mantab banget,” kata Lilik, Ibu rumah tangga, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (22/12/2017).

Bahkan Ia mengaku, kalau biasanya porsi makan satu piring biasa, makan dengan sayuran pedis – panas dirinya bersama suaminya bisa nambah makan dua sampai tiga kali, karena sedapnya sayuran.
Mahendra, warga Desa Mangkung mengatakan, meski dinamakan sayuran pedis panas, bukan berarti sayuran yang dimasak sangat asam atau pedes, takaran bumbunya pas dan cocok untuk semua lidah.
Ia mengatakan, sayuran tradisional pedis – panas sendiri termasuk jenis sayuran yang hanya bisa ditemukan pada masyarakat pedesaan, itupun kebanyakan bisa ditemukan pada masyarakat pedesaan Pulau Lombok bagian selatan.