Sejak Awal Desember 50 Warga Kupang Terjangkit DBD

KUPANG — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK. Lerik mencacat sebanyak 50 orang warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur dirawat di rumah sakit ini setelah positif terjangkit demam berdarah dengue (DBD).

“Kasus DBD ini mulai terjadi awal Desember 2017 sebagai dampak terjadi peralihan musim yang sedang melanda Kota Kupang,” kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK.Lerik, dr. Marsiana Halek di Kupang, Selasa (19/12).

Ia menyebutkan sebanyak 50 orang penderita DBD dirawat di rumah sakit milik pemerintah Kota Kupang ini sejak awal Desember karena positif terserang DBD.

Halek menjelaskan, para pasien yang sebagian besar merupakan anak-anak itu dapat ditangani secara cepat oleh petugas medis.

“Saat ini tinggal beberapa saja yang masih dalam perawatan. Sebagianya sudah diizinkan pulang ke rumah karena telah dinyatakan sehat,” tegas Halek.

Ia berharap masyarakat Kota Kupang lebih serius dalam menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal ditengah hujan mulai menguyur Kota Kupang yang memungkinkan nyamuk penyebab demam berdarah berkembang biak.

“Dalam kondisi hujan seperti ini akan banyak terjadi genangan air dan tumpukan sampah yang menjadi tempat berkembangnya nyamuk penyebar demam berdarah,” kata Halek.

Menurut dia, masyarakat Kota Kupang perlu melakukan gerakan 3M yaitu menguras, mengubur dan menutup sampah dan tempat air untuk menghindari adanya jentik nyamuk penyebar DBD di lingkungan tempat tinggal.

Dalam mengatasi penyebaran penyakit DBD, pemerintah Kota Kupang mulai melakukan pengasapan (fogging) di sejumlah kelurahan seperti Naikoten I, Naikoten II, Liliba, Oeba dan Kuanino, Nunleu, dalam upaya mencegah berkembangbiaknya nyamuk aedes agypti penyebab demam berdarah dengue (DBD) (Ant).

Lihat juga...