LEBAK — Sejumlah petani masyarakat Badui di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengeluhkan serangan hama tanaman padi huma sehingga dikhawatirkan terjadi gagal panen.
“Sebagian besar tanaman padi miliknya mati akibat serangan hama itu,” kata Santa (45) seorang petani Baduy warga Cipiit Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Jumat (29/12).
Selama ini, dirinya bingung untuk melakukan pemberantasan hama tanaman padi huma karena seranganya begitu cepat.
Hama tanaman padi huma itu menyerang bagian batang tanaman padi sejenis belalang kecil hingga dedaunan pun berwarna coklat.
Serangan binatang hama itu mengakibatkan tanaman padi mati dan tidak tumbuh subur.
Kemungkinan tanaman padi huma seluas 1,5 hektare di kawasan hutan milik Perum Perhutani itu mengancam gagal panen.
“Kami tidak bisa berbuat banyak untuk pengendalian serangan hama karena itu akibat faktor alam,” kata Santa.
Menurut dia, tanaman padi huma yang terserang hama berusia antara 30 hari setelah tanam dan intensitas serangan hama meluas.
Sedangkan, petani Badui hingga kini dilarang menggunakan pupuk maupun pestisida dalam bercocoktanam padi huma, palawija dan hortikultura.
Petani Badui mengembangkan usaha pertanian itu tanaman organik dan tidak menggunakan bahan-bahan kimia untuk penyubur tanaman maupun pembasmian hama.
Selain itu juga petani Badui menanam padi di lahan darat dan dilarang areal persawahan.
“Kami sejak turun temurun menanam padi huma di ladang dan tidak menggunakan pupuk kimia maupun pestisida,” katanya.
Begitu juga Tinggal (50) seorang petani Badui mengatakan dirinya mengalami kerugian akibat tanaman padi huma terserang hama sehingga mengancam gagal panen.