GAZA – Serangan-serangan udara Israel di Gaza dilaporkan telah membunuh dua pria bersenjata Palestina pada Sabtu (9/12/2017). Korban jatuh setelah roket-roket ditembakkan dari wilayah kantung itu, dalam kekerasan yang meletus akibat pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Para militan Gaza melancarkan sedikitnya tiga roket ke arah kota-kota Israel dari Jalur Gaza yang dikuasai oleh Hamas pada Jumat (7/12/2017) malam. Hari itu dinyatakan sebagai Hari Kemurkaan oleh faksi-faksi Palestina yang memprotes pengumuman Trump pada Rabu (6/12/2017).
“Pesawat IAF (Angkatan Udara Israel) menyasar empat fasilitas milik organisasi teror Hamas di Jalur Gaza. Dua tempat pembuatan senjata, satu gudang senjata, satu kompleks militer,” demikian pernyataan militer Israel.
Satu sumber Hamas membenarkan adanya korban dua orang pria meninggal dalam serangan-serangan udara yang terjadi dinihari menjelang fajar tersebut.Serangan tersebut telah mendesak warga Palestina melanjutkan konfrontasi dengan pasukan Israel.
Protes-protes Palestina pada Sabtu (9/12/2017) jauh berkurang intensitasnya daripada hari-hari sebelumnya. Sekitar 60 pemuda Palestina melempar batu-batu ke arah tentara Israel di sepanjang perbatasan Gaza-Israel dan kementerian kesehatan mengatakan satu orang yang sedang berjalan mengalami luka-luka akibat serangan Israel.
Di Bethleehem, kota di Tepi Barat Sungai Yordan, orang-orang Palestina membakar ban-ban dan melempar batu-batu ke arah tentara Israel yang menggunakan gas air mata. Di Yerusalem Timur sekitar 60 orang berunjuk rasa di dekat Kota Tua, tempat polisi perbatasan para militer dan petugas-petugas yang menunggang kuda mencoba membubarkan kerumunan dengan gas air mata.