Takoyaki Selera Indonesia Jadi Ladang Usaha Keluarga Nur Wasijo

LAMPUNG — Tokayaki, makanan khas dari negeri sakura yang berbentuk bola mungil terbuat dari tepung dan disajikan dengan saos dan mayonise serta taburan irisan bawang kucai menjadi ladang usaha bagi keluarga Nur Wasijo (42) di Bakauheni. Namun melalui tangannya, takoyaki yang dihadirkan lebih menyesuaikan selera dan lidah orang Indonesia.

Pada awal tahun 2017, ia mengenal proses pembuatan takoyaki dari salah satu kerabatnya yang memiliki usaha sejenis di Jakarta. Awalnya ia ragu untuk membuka gerai di rumahnya karena camilan tersebut masih belum dikenal di wilayah tersebut.

Makanan yang dibuat menggunakan tepung, telur, kaldu ayam, baking powder, garam dan diberi isian ikan tuna, gurita, cumi tersebut di beberapa restoran Jepang bisa dijual dengan harga Rp50.000 per porsi. Namun di tangar Nur, dikreasikan dengan isian berupa abon, sosis, keju bahkan dengan variasi tempe, bakso, tahu serta jamur kancing sehingga biasa dijual dengan harga terjangkau.

Kreasi tersebut untuk menggantikan isian cumi, gurita dan ikan tuna serta daging yang harganya cukup mahal sehingga biaya produksi pembuatan untuk dijual secara kaki lima tidak terjangkau oleh masyarakat, terutama oleh pelajar.

“Pangsa pasar camilan Takoyaki memang anak anak muda dan wisatawan pengunjung Menara Siger sehingga harga jualnya kita buat terjangkau dengan tanpa mengurangi kualitas bahan,”terang istri Wasijo ini kepada Cendana News, Sabtu (30/12/2017).

Dibantu kedua anaknya, Eko Saputro (19) dan Dwi Suhendar (23) dengan konsep gerai kuliner di lokasi wisata ia menyediakan rata rata 4 hingga 5 kilogram bahan adonan yang sudah disediakan dan siap dipanggang menggunakan loyang khusus.

Lihat juga...