Terjebak Cinta yang Abstrak
Apakah ada manusia yang sesempurna Fahri?
Sebuah pertanyaan yang nyaris sama ditunjukkan dari film sebelumnya dan kini juga pada film sekuelnya: ‘Ayat-Ayat Cinta 2 (AAC 2)‘. Karakter Fahri yang diperankan Fedi Nuril dengan ekspresi datar, bahkan cenderung tertekan karena sifat-sifat manusiawinya dikebiri.
Dalam film AAC 2, memang Fahri digambarkan penuh kelebihan: kariernya sebagai dosen cemerlang, rumahnya megah, harta melimpah ruah, bahkan ia menjadi pujaan gadis-gadis kampus yang menggodanya dengan sapaan penuh kegairahan (cenderung nafsu), perhatian berlebihan disertai hadiah sekotak makanan, dan embel-embel: kalau suka makanannya besok akan dimasakkan lagi.
Penggambaran sosok Fahri memang penuh kesempurnaan, tapi ternyata masih ada yang kurang yakni kehadiran Aisha, istrinya, yang pergi ke daerah konflik tak kembali. Dari penggambaran segala kesempurnaan sosoknya Fahri terjebak cinta yang abstrak.
Karena terjebak cinta yang abstrak itu, ingin sekali istrinya kembali, Fahri melampiaskan pada berbagai bentuk kebaikan: minta tolong pada tetangga bernama Keira (Chelsea Islan), gadis kelahiran Skotlandia yang terobsesi menjadi pemain biola terkenal. Untuk mau menerima pertolongannya dari mulai pertolongan terang-terangan dengan memberi tumpangan untuk pulang bersama, sampai pertolongan diam-diam. Membayari seorang guru biola untuk mengajari main biola.

Karena tidak tahu kalau Fahri memberikan pertolongan, Keira menentang bahkan sangat membenci dirinya. Kelak, pertolongannya yang dilakukan diam-diam ini terkuak, dan Keira bernadar untuk mau menikahi orang yang menolongnya ini.