PEKALONGAN – Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menjamin ketersediaan ikan di pasaran masih relatif cukup. Kondisi di perairaan laut yang masih mengalami gelombang tinggi tidak mempengaruhi pasokan.
Kepala TPI Kota Pekalongan Sugiyo mengatakan, selama ini TPI menggunakan sistem logistik ikan dengan metode penyimpanan di cold storage dan pembelian ikan dari daerah lain sebagai upaya mencukupi kebutuhan masyarakat terhadap ikan. “Meski saat ini banyak para nelayan tidak melaut akibat gelombang tinggi, tetapi ketersediaan ikan masih relatif mencukupi kebutuhan masyarakat,” katanya, Jumat (22/12/2017).
Menurutnya, dengan melalui metode penyimpanan tersebut tidak hanya mempengaruhi ketersediaan. Namun upaya tersebut membantu mempengaruhi harga ikan tetap stabil di pasaran meski pasokan agak sedikit berkurang. “Memang sejak syahbandar memasang bendera hitam di laut sebagai tanda larangan melaut pada 18 Desember 2017 maka aktivitas lelang ikan di TPI tidak ramai karena banyak nelayan yang tidak melaut,” tambahnya.
Saat ini pasokan ikan di TPI menurutnya, sedikit berkurang karena adanya sejumlah peraturan baru dari pemerintah terkait dengan kegiatan melaut bagi para nelayan. Aturan-aturan tersebut seperti pemeriksaan pada kapal yang kini harus memuat data lengkap dan mengenai identitas semua anak buah kapal.
Seorang nelayan setempat, Firdiansyah, mengatakan cuaca buruk di laut memang akan memengaruhi hasil tangkapan ikan sehingga mereka lebih memilih mempercepat melaut. “Kami melaut di sekitar perairan Pulau Kalimantan selama dua bulan. Akan tetapi, sehubungan dengan kondisi buruk di laut, kami memilih mempercepat pulang melaut,” katanya. (Ant)