MONROVIA – George Weah memenangkan proses pemilihan presiden Liberia secara simpatik. Kini mantan pesepakbola tersebut akan segera dihadapkan dengan tugas-tugas memimpin Liberia.
Mantan pemain terbaik FIFA 1995 tersebut langsung ditemui oleh ratusan pendukungnya yang meluapkan kegembiraan saat tiba di markas partainya pada Jumat (29/12/2017). Banyak warga Liberia yang telah menunggu selama satu dekade sejak usaha legenda hidup AC Milan tersebut untuk naik ke kursi kepresidenan pada 2015.
Para pendukung melihat Weah sebagai seorang pria yang mereka pandang akan memiliki peluang untuk berkuasa. Para pendukung datang dengan harapan tinggi bahwa mantan bintang sepak bola tersebut mungkin harus berhati-hati mengelola wataknya jika ia ingin mempertahankan dukungan, khususnya di antara kaum muda di negara Afrika Barat itu.
Dalam pidato pengunduran diri dari Senat setempat pada Jumat (29/12/2017) Weah memberikan catatan pada persatuan dan menyampaikan kebijakan khusus, sebagaimana ia lakukan ketika berkampanye. “Kita semua kolega, kita orang-orang Liberia. Sudah saatnya bagi kita untuk bekerja bersama memajukan negara ini,” katanya.
Weah, yang semasa remaja bermain sepak bola di jalan-jalan berdebu di daerah kumuh Clara Town, Monrovia, ibu kota Liberia, dan kemudian bermain untuk klub-klub top Eropa, berhasil melangkahkan kakinya ke dunia politik di saat ketakpuasan merebak di bawah pemerintahan 12- tahun Presiden Ellen Johnson Sirleaf.
Johnson Sirleaf meraih Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2011 karena membantu memulihkan perdamaian setelah perang-perang saudara tahun 1989-2003. Namun Srielaf dikritik karena kemiskinan masih belum teratasi dan skandal-skandal korupsi. (Ant)