1.000 Hektare Lahan di Basaala Butuh Irigasi
ANDOLO – Potensi areal persawahan yang mencapai 1.000 hektare di Basaala, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, membutuhkan dukungan irigasi organik untuk mengoptimalkan produksi pertanian di daerah itu.
Kepala Dinas Pemerintahan dan Masyarakat Desa (BPMD) Konawe Selatan Sahlul, mengatakan dua sumber air dari Sungai Watumokala dan Sungai Roraya mendukung untuk irigasi pertanian di daerah tersebut.
“Sementara petani hanya mengandalkan sumur bor dan air hujan untuk mengairi ribuan hektare sawah. Hasilnya tidak maksimal sehingga memengaruhi semangat kerja petani menggarap lahan,” katanya, di Andolo, Selasa (10/4/2018).
Ia mengatakan, gagasan untuk mengoptimalkan dana desa di seluruh potensi persawahan membutuhkan kajian dan pertimbangan yang matang, karena akan menelan dana cukup besar.
Terpisah, Camat Basaala, Thamsir, mengharapkan pemerintah menyikapi serius kebutuhan bendungan untuk keperluan irigasi ribuan hektare sawah. Dua sungai yang memiliki debit air cukup tinggi, yakni Sungai Watumokala dan Sungai Roraya diproyeksi mampu mengairi ratusan hektare sawah di wilayah tersebut.
Di Basaala, katanya, ada embung, namun untuk mengairi sampai ratusan hektare sawah tidak mampu sehingga perlu dibangun irigasi. “Untuk Desa Polo Pololi sendiri jika pemerintah membangun irigasi, maka hampir bisa dikatakan 100 persen masyarakat di desa ini akan menjadikan kebunnya menjadi sawah, itu saya ikut menjamin, tanpa diajak masyarakat siapkan lahannya untuk dicetak sawah,” ujarnya.
Harapan masyarakat untuk dibangun bendungan, katanya, sudah beberapa kali diajukan di setiap musrenbang oleh sejumlah kepala desa di Kecamatan Basaala, namun tidak ditanggapi serius.