Indonesia (Pernah) Berhasil Swasembada dan Ekspor Beras
Editor: Mahadeva
JAKARTA — 33 tahun yang lalu tepatnya di 1985, Indonesia memperoleh penghargaan dari Food Agricultural Organization (FAO) karena sukses melakukan swasembada beras. Dengan keberhasilan tersebut Indonesia dinilai berhasil mengurangi impor.
Pada saat itu penghargaan yang diterima oleh Presiden Soeharto langsung tersebut, merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia. “Penghargaan ini untuk para petani Indonesia, karena merekalah yang telah bekerja keras,” begitulah sepenggal pidato Pak Harto pada sidang FAO 1985 di Roma yang diingat betul Sjarifudin Baharsjah, dalam buku Pak Harto: The Untold Stories (2012).
Presiden Soeharto adalah satu-satunya kepala negara yang mengajak para petani mengikuti sidang tersebut. Sekira 15 petani dari berbagai daerah diajak Pak Harto untuk berbicara mengenai pembangunan pertanian di Indonesia. “Peristwa tersebut sungguh luar biasa, karena petani dilibatkan langsung dalam sidang FAO,” ujar Menteri Pertanian Kabinet Pembangunan masa bakti 1993-1998 itu.
Menurut pria kelahiran Cirebon, 16 Mei 1933 itu, melalui program intensifikasi pertanian, Indonesia yang semula menjadi pengimpor beras terbesar, berhasil melakukan swasembada beras. Bahkan menjadi pengekspor beras di 1985.
Sjarifudin menyebut, keberhasilan tersebut tak lepas dari perumusan kebijakan pembangunan pertanian Pak Harto. Prosesnya melibatkan para insinyur dari IPB untuk turun langsung membimbing petani. Di samping itu pemerintah juga membangun irigasi, memberikan bantuan pupuk dan bibit yang berkualitas. Dari gerakan tersebut muncullah program Pembinaan Masyarakat (Bimas). Dampaknya yang didapatkan luar biasa, produksi padi di masyarakat meningkat tajam.