Permainan Anak-anak di Malam 27 Ramadan

Editor: Satmoko

PESISIR SELATAN – Malam 27 Ramadan ternyata tidak hanya disebut dengan datangnya malam lailatul qadar. Tapi, bagi anak-anak di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, memiliki permainan khas.

Permainan yang dilakukan yakni membakar lilin kecil di halaman rumah. Permainan ini memang sudah lama dilakukan anak-anak di Sutera.

Selain aman untuk dilakukan anak-anak, permainan ini punya daya pikat di kalangan  anak-anak yang melakukan permainan tersebut. Misalnya, di saat membakar lilin, ada berbagai obrolan yang terucap dari mulut anak-anak tersebut.

Seperti yang dikatakan oleh Ihsan, murid kelas IV SD ini, lilin yang dibelinya sekotak dalam ukuran kecil itu harganya Rp500. Lilin itu dibakar dan dipasang di tempat- tempat yang menarik seperti di halaman rumah yang ada batu atau di atas tempurung kelapa.

Anak – anak tengah bermain bakar lilin di halaman rumah yang bertepatan pada malam 27 Ramadan/Foto: M. Noli Hendra

“Senang sekali bakar-bakar lilin, setelah dibakar kalau dilihat seperti barisan bintang di langit,” katanya, Minggu (10/6/2018).

Permainan anak-anak pada malam 27 Ramadan ini, bisa dikatakan dilakukan bagi seluruh anak-anak di Sutera. Permainan ini tentunya mendapatkan pengawasan dari kedua orangtua.

Persoalan kenapa permainan ini adanya di malam 27 Ramadan, karena bentuk kegembiraan anak-anak datang di malam yang sebagian orang mengenalnya sebagai malam lailatul qadar.

Marlis tokoh masyarakat di Surantih, mengatakan, di usianya yang kini mencapai 70 tahun, di waktu kecilnya dulu juga telah melakukan permainan bakar lilin tersebut.

Lihat juga...