Harga Telur Ayam Melambung, Peternak Justru Merugi
Editor: Mahadeva WS
YOGYAKARTA – Melambungnya harga jual komoditas telur ayam sejak beberapa waktu terakhir ternyata tidak memberikan keuntungan bagi peternak. Para peternak justru mengaku merugi karena produktivitas telur ayam mereka terus menurun.
Penurunan produksi tersebut, akibat kebijakan pemerintah mencabut penggunaan Antibiotic Growth Promoters (AGP) sebagai campuran pakan ternak. “Memang sejak 10 bulan terakhir, harga jual telur ayam terus naik. Mencapai Rp24-25 ribu per kilo. Padahal biasanya hanya berkisar Rp18-20 ribu per kilo. Tapi dari keuntungan tetap sama saja, karena produktivitas telur menurun,” ujar salah seorang peternak ayam petelur asal Bantul, Musriono, Jumat (13/7/2018).
Musriono menyebut, harus mengeluarkan biaya pakan tambahan untuk meningkatkan produktivitas telur ayam ternaknya. Selain menambah pemberian konsentrat menjadi 20 kilogram perhari, peternak juga masih harus menambah pemberian obat atau vitamin berupa Amoksitin sebagai pengganti AGP yang dilarang pemerintah.
“Karena pakan saat ini sudah tidak mengandung AGP, maka untuk meningkatkan produktivitas telur ayam, pemberian konsentrat harus ditambah. Jika biasanya per 1000 ekor hanya diberi 110 kilo konsentrat per hari, kini harus diberi 130 kilo konsentrat per hari,” tuturnya.
Dengan penambahan jumlah konsentrat, penurunan produktivitas telur ayam ternak dapat ditekan. Jika tanpa konsentrat tambahan, penurunan produktifitas telur mencapai 10-15 persen. Dengan tambahan konsentrat, penurunan produktivitas hanya mencapai tujuh persen saja.
Kebijakan pemerintah yang mencabut penggunaan AGP sebagai campuran pakan ternak, mengakibatkan banyaknya ternak terserang penyakit. Tak hanya itu produktivitas telur ayam juga mengalami penurunan signifikan. Tidak sedikit peternak merugi dan gulung tikar. “Jadi pakan yang dibeli peternak saat ini tidak mengandung AGP. Padahal AGP sangat penting untuk kekebalan dan pertumbuhan serta produktivitas telur ayam ternak. Anehnya harganya sama, per sak tetap Rp360ribu isi 50 kilogram. Harusnya-kan turun,” keluhnya.