Gempa Lombok, Kemenhub Gandeng UGM Bangun 50 Rumah
JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada akan membangun 50 rumah berbentuk kluster bagi korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Kemenhub bersama dengan stake holder yang ada akan memberikan tali kasih kepada korban bencana selain membantu dalam bentuk keperluan sehari-hari kita juga pastikan logistik air bisa berjalan baik dan merata,” kata Menhub dalam informasi di Jakarta, Senin.
Selain itu, Menhub juga mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Fakuktas Teknik UGM untuk membangun rumah-rumah yang bersifat temporer tapi bisa menjadi growing house.
“Ini satu hal yang baik, karena nantinya rumah ini akan dibangun dengan material yang sudah ada. Kita akan bangun 50 rumah dalam bentuk satu kluster,” kata Menhub.
Menhub berharap program ini bisa berjalan cepat sehingga tanggal 9 September bisa selesai dalam waktu satu minggu bisa selesai 50 rumah. “Kita ingin masyarakat Lombok cepat bangkit dan kembali bekerja sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Teknik UGM Nizam mengatakan, program rumah ini adalah memberikan bantuan tempat tinggal yang lebih baik dibanding tenda. “Maka dibuat program rumah yang disebut rumah transisi. Artinya rumah ini tidak perlu dibongkar lagi tapi bisa jadi rumah permanen dengan satu sistem Hunian Transisi Menuju Permanen (HUNTRAP),” ujar Nizam.
Nizam mengatakan, proses pembuatannya sangat sederhana, misalnya dindingnya bisa menggunakan anyaman bambu atau pakai papan yang masih tersisa dan rumah tersebut pelan-pelan tumbuh dan berkembang.
“Diawali rumah inti 18 meter persegi tapi bisa tumbuh menjadi 36 menjadi 72 sesuai perkembangan kesiapan masyarakat untuk mengembangkan sendiri. Jadi kita ingin basis masyarakat sendiri yang bangkit dan berdaya kembali untuk menbangun masa depan dari keruntuhan bencana,” ujarnya.