YOGYAKARTA – PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, mendorong mitra binaan dalam program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) yang ada di sekitar objek wisata untuk menciptakan cenderamata khas dan berkualitas.
“Kami mendorong agar mitra bunaan menciptakan cenderamata khas yang menarik berkualitas,” kata Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono, di Sleman, Kamis (30/8/2018).
Menurut dia, dengan adanya cenderamata khas dan berkualitas di tiap-tiap objek wisata tersebut, akan menumbuhkan kesan tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko maupun objek wisata lainnya.
“Jadi, nanti ada kebanggaan juga dari wisatawan bisa memiliki cenderamata khas tersebut, dan ini juga akan mengangkat nilai dari produk mitra binaan sendiri,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga terus memberikan pemahaman-pemahaman terhadap mitra binaan terkait manajemen pemasaran yang lebih efektif dan memiliki nilai tambah lagi.
“Saat ini tantangan sudah berubah, kami harapkan masing-masing mitra binaan dapat bekerja sama membentuk usaha bersama. Tidak lagi masing-masing saling bersaing, tetapi bersama-sama membangun usaha yang lebih maju dan besar,” katanya.
Edy mengatakan, konsep pemasaran pada toko modern atau mal dapat diterapkan dalam usaha bersama para mitra binaan ini, di mana gerai hanya menjadi etalase untuk memajang produknya.
“Tetapi di gerai-gerai yang ada di objek wisata juga ada transaksi, namun lebih kepada untuk membuka jaringan pemasaran yang lebih luas,” katanya.
Sebelumnya, PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, menyerahkan bantuan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) kepada mitra binaan PKBL senilai Rp550,5 juta, bagi 35 mitra yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.
Menurut dia, penyaluran bantuan ini merupakan komitmen PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) untuk maju bersama masyarakat yang semakin nyata. (Ant)
Baca Juga
Peserta KB Baru di Gorontalo, 4.310 Orang GORONTALO - Pencapaian program Keluarga Berencana (KB) baru di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, sejak Januari hingga Desember 2018, sebanya...
Tarif Tol Solo-Ngawi Dinilai Terlalu Mahal JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Nyat Kadir, menyatakan bahwa tarif sebesar Rp1.000 per kilometer yang diterapkan di Jalan Tol Solo-Ngawi, perlu di...
ASN di Yahukimo Pertanyakan Jatah Beras WAMENA - Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua, mempertanyakan jatah beras yang belum diterima satu tahun lebih.
Saulus So...
Masyarakat di Lembata Pertanyakan Kinerja DPRD LEWOLEBA – Sejak didirikan pada 1999 dan lepas dari kabupaten induk Flores Timur, kabupaten Lembata telah memiliki dua bupati yang dipilih masyarakat....