Kaltim Targetkan 200 Unit ‘Proklim’ Kurangi Suhu Bumi
Ilustrasi -Dok: CDN
SAMARINDA – Program Kampung Iklim (Proklim) yang ditargetkan terbentuk 200 unit di Provinsi Kalimantan Timur pada 2030, diyakini dapat membantu program pemerintah dalam upaya mencegah naiknya suhu bumi.
“Saat Konferensi Perubahan Iklim di Paris tahun 2015, Pemerintah Indonesia bersama negara-negara yang bergabung sepakat untuk mencegah kenaikan suhu bumi hingga 2 derajat celcius,” kata Ketua Harian Dewan Daerah Perubahan Iklim Kalimantan Timur, Prof. Daddy Ruhiyat, di Samarinda, Senin (3/9/2018).
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, kemudian Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) membuat berbagai terobosan, salah satunya adalah Proklim.
“Proklim adalah upaya aktif masyarakat secara langsung dalam program pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK),” ujarnya.
Partisipasi masyarakat dalam perubahan iklim dinilainya penting, karena Indonesia telah menandatangani perjanjian dalam Kesepakatan Paris saat Konferensi Perubahan Iklim (COP-21) pada 2015, yakni mencegah kenaikan suhu bumi.
Daddy melanjutkan, Indonesia juga telah mempersiapkan program pengurangan emisi sejak 2008, setelah Konferensi perubahan iklim di Bali (COP-13).
Sejak itu, Provinsi Kaltim kemudian melakukan pembangunan hijau, sehingga tahun ini Kaltim terpilih sebagai wakil Indonesia dalam program Forest Carbon Partnership Facility (FCPF).
Baca Juga