Subroto Beberkan Tantangan Revolusi Energi
Ilustrasi -Dok: CDN
JAKARTA – Mantan Menteri Pertambangan dan Energi pada 1978-1988, Subroto, mengingatkan tantangan yang harus dihadapi Indonesia saat memasuki revolusi energi 3.0.
Dalam Malam Penganugerahan Penghargaan Subroto yang diselenggarakan di Ballroom Jakarta Theater, Jumat (28/9) malam, Subroto menjelaskan, penerapan emisi nol “zero emission” menjadi inti dari Revolusi Energi 3.0 dengan tujuan akhir mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
“Kita sekarang sudah berada di revolusi energi 3.0, kata kuncinya adalah zero emission. Tantangan dari putra-putri di ESDM adalah bagaimana mengembangan elektrifikasi, energi baru terbarukan dan konservasi energi,” kata Subroto.
Mantan menteri yang sudah menginjak usia 95 tahun tersebut, memaparkan bahwa seperti halnya dengan revolusi industri 4.0, Indonesia pun akan memasuki era revolusi energi 3.0.
Pada revolusi energi 1.0, katanya, minyak dan gas bumi masih menjadi penghasil devisa terbesar bagi perekonomian Indonesia, terutama pada masa Orde Baru. Indonesia juga tumbuh tujuh persen selama lebih dari 10 tahun lamanya.
Baca Juga