Ratusan Keramba Ikan Danau Maninjau Dibersihkan
LUBUKBASUNG – Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyebut, 880 petak Keramba Jaring Apung (KJA), di Danau Maninjau, telah dibersihkan. Pembersihan keramba di danau vulkanik itu telah dilakukan semenjak 2016-2018, dalam upaya mengurangi pencemaran.
“Keramba jaring apung itu merupakan, yang telah rusak tersebar di delapan nagari, atau desa adat, di Kecamatan Tanjungraya,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Agam, Hamdi, Sabtu (20/10/2018).
Pembersihan KJA, melalui gotong royong, dengan melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) pemerintah setempat, perangkat nagari, jorong dan masyarakat setempat. Material KJA, berupa bambu dan jaring, dikumpulkan di suatu lokasi. “Pembersihan itu dilakukan setiap bulan semenjak 2016-2018, program ini bakal dilakukan setiap tahun,” tandasnya.
Saat ini, kondisi Danau Maninjau tercemar berat, akibat pakan ikan yang mengendap di dasar danau. Kondisi itu disebabkan jumlah KJA di danau tersebut cukup banyak, mencapai 17 ribu unit. Sementara kapasitas KJA di danau tersebut, berdasarkan data di 2009, jumlah maksimalnya adalah 6.000 unit. “Dengan kondisi itu, pakan ikan yang tidak dimakan akan mengendap di dasar danau,” tambahnya.
Kasubdit Uji Tetap Unit Pelaksana Teknis Loka Alih Teknologi Penyehatan Danau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tri Suryono, mengatakan, pihaknya mengadakan program prioritas nasional, dalam upaya penyelamatan kualitas air di Danau Maninjau. “Program itu dipusatkan di Nagari Sungai Batang, dan program tersebut sudah jalan semenjak beberapa bulan lalu,” katanya.
Program prioritas nasional itu, berupa teknologi aquaponik, dengan memanfaatkan tanaman yang bisa menyerap unsur hara di dasar danau vulkanik. Kemudian dengan, teknologi lahan basah terapung, dengan menanam melati air, untuk mengurangi nutrien di dalam air. Selain itu, teknologi habitat buatan sesuai kondisi alam, teknologi rumpon untuk menyediakan areal pemijahan ikan dan sejumlah upaya lainnya. “Program yang dilakukan itu untuk meningkatkan oksigen di dalam air danau tersebut,” pungkasnya. (Ant)