Tato Etnik Masyarakat Lewolema, Lambang Kedewasaan
Editor: Koko Triarko
LARANTUKA – Tato atau Kenirek dalam bahasa Lamaholot, merupakan salah satu identitas rnasyarakat Lewolema di masa lalu, yang pengerjaannya dilakukan secara manual.
“Tato biasa dibuat secara manual menggunakan tinta yang berasal dari campuran jelagah (arang halus) dan gula tuak,” sebut Yohanes Pati Ritan, tetua adat Lewolema, Minggu (7/10/2018).
Dalam mengerjakannya, terang Yan, sapaannya, tinta tersebut dimasukkan ke kulit dengan cara dirajah dengan memakai Brengit, sejenis duri hutan dengan ujung setajam jarum.
“Brengit disangkutkan atau dipasang pada sebatang kayu dan dicelupkan pada tinta, lalu dirajah membentuk gambar-gambar utuh di bagian-bagian tubuh yang akan ditato,” bebernya.
