WCCE Sepakati Pembentukan ‘Pusat Keunggulan untuk Ekonomi Kreatif’ di Indonesia

JAKARTA — Kegiatan World Conference on Creative Economy (WCCE) 2018 yang diadakan oleh pemerintah Indonesia di Nusa Dua, Bali menghasilkan dokumen “Agenda Bali untuk Ekonomi Kreatif” (Bali Agenda for Creative Economy), seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Rabu (7/11/2018).

WCCE 2018 berhasil mengesahkan dokumen hasil berjudul “Bali Agenda for Creative Economy” dimana salah satu isinya adalah menyepakati pembentukan Pusat Keunggulan untuk Ekonomi Kreatif (Center of Excellence for Creative Economy) di Indonesia. Center of Excellence itu berfungsi sebagai serambi pelaku ekonomi kreatif dari seluruh dunia untuk menghubungkan gagasan, sumber daya, informasi, dan konsep-konsep bisnis, antara lain di sektor musik, kuliner, aplikasi digital dan lain-lain.

“Di era globalisasi dan teknologi canggih ini, industri kreatif telah menjadi game changer. Sebagai salah satu sektor paling dinamis, ekonomi kreatif berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi banyak negara,” kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf.

Bagi Indonesia, sektor ekonomi kreatif telah berkontribusi lebih dari 7,4 persen untuk produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Industri ekonomi kreatif telah menyerap hampir 17 juta pekerja, 14 persen dari total tenaga kerja, di mana lebih dari 54 persen pekerja ekonomi kreatif adalah wanita.

Go-Jek, Traveloka, Tokopedia dan Buka Lapak merupakan perusahaan-perusahaan startups Indonesia berstatus unicorn, perusahaan yang memiliki aset senilai satu miliar dolar Amerika Serikat atau lebih. Ke depannya diharapkan Indonesia dapat memunculkan banyak unicorn lainnya.

Lihat juga...