Kolaborasi ASN dan Masyarakat, Tuntaskan Masalah Jakarta

Editor: Satmoko Budi Santoso

Kemudian, mantan Rektor Universitas Paramadina itu menilai, hal tersebut penting dilakukan untuk membuat ukuran-ukuran yang lebih tajam dan akurat dalam menggambarkan kinerja ASN.

Mengingat, saat ini Pemprov DKI belum memiliki ukuran yang lengkap dan detail. Sehingga saat hendak melakukan proses rotasi dan promosi tidak terlihat kinerja ASN sebelumnya.

“Kita belum memiliki ukuran yang lebih detail sehingga ketika kita melakukan proses rotasi, mutasi dan promosi, kita masih harus melakukannya melalui proses open bidding. Kenapa, karena data-data yang dimiliki tidak mencerminkan kinerja yang ada,” ujar Anies.

Dia juga berinisiasi bakal mempertajam sistem penilaian kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemprov. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu ingin hasil rapor pegawai lebih detail dan akurat.

“Ini bisa seperti rapor ya. Seperti rapor yang semua orang punya tapi mencerminkan ukuran-ukuran yang akurat. Jadi ketika mereka diundang ke posisi A, B, C, itu lengkap di situ,” pungkasnya.

Menurut dia, rencana mempertajam poin-poin rapor kinerja PNS bisa digunakan sebagai acuan ketika pegawai mendapat promosi atau mutasi. Gubernur dapat melihat potensi pegawai tersebut dari rapor kinerja selama bekerja.

“Nah, ini yang sekarang mau dibangun, tapi ini adalah membangun sistem,” ucap dia.

Anies memang telah merespon ketidakpuasan sejumlah pihak termasuk DPRD DKI yang meragukan kompetensi kepala dinas hasil lelang jabatan. Dia mengatakan, dengan sistem ini, nantinya, ketika ada pegawai yang dimutasi maupun mendapat promosi, tinggal melihat track record selama bekerja.

“Ini membangun sistem, sehingga sekarang pejabat-pejabat di kita, baik eselon IV,  III, maupun staf, punya ukuran kinerja yang bisa dipakai di kemudian hari,” tutup Anies.

Lihat juga...