Pemprov Malut Diminta Naikan Gaji Guru Honor Setara UMP
TERNATE — Pemerintah Provinsi Maluku Utara diminta menaikan gaji guru honor SMA/SMK di daerah itu setara dengan upah minimum provinsi (UMP) sebesar Rp2,5 juta, agar mereka bisa hidup sejahtera dan fokus dalam menjalankan tugas.
“Guru honor selama ini telah menunjukan peranya dalam mengatasi keterbatasan guru di SMA/SMK, jadi keberadaanya harus diapresiasi dengan memberikan gaji yang setara UMP,” kata salah seorang guru honor SMA di Ternate, Sarifa ketika dihubungi, Senin (14/1/2019).
Permintaan itu disampaikan menyusul adanya keputusan Pemprov Malut yang pada 2019 ini hanya menaikan gaji guru honor SMA/SMK di Malut Rp250.000 yakni dari Rp750.000 menjadi Rp1 juta.
Menurut dia, guru honor tidak hanya berperan mengatasi keterbatasan tenaga guru, tetapi juga secara langsung memberi kontribusi terhadap upaya mencerdaskan generasi di daerah ini, baik melalui proses belajar mengajar di sekolah maupun dalam berbagai kegiatan di luar sekolah.
Oleh karena itu, sangat lah tidak adil kalau guru honor hanya diberi gaji Rp1 juta per bulan jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan gaji seorang pelayan toko yang mencapai Rp2 juta, padahal mereka hanya bekerja untuk melayani pembeli.
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) Malut, Imran Yakub mengatakan pihaknya sudah mengusulkan gaji bagi 1.700 guru honor SMA/SMK di Malut dalam pembahasan RAPBD 2019 beberapa waktu lalu sesuai UMP dan Komisi IV DPRD juga menyetujuinya.
Tetapi dalam pembahasan di tim anggaran tidak akomodir dengan pertimbangan adanya keterbatasan anggaran pada 2019 dan hanya menyetujui gaji guru honor untuk tahun ini sebesar Rp1 juta per bulan.