Doa Mbah Maimun Pertanda Jokowi akan Kalah?

OLEH ABDUL ROHMAN

CATATAN POLITIK –  Doa Mbah Maimun, kiai senior dan pimpinan pesantren legendaris Sarang, menjadi perbincangan khalayak luas.

Pesantren Sarang dikenal sebagai pesantren penempa ilmu-ilmu kesaktian, selain ilmu-ilmu agama. Tempaan bagi para santrinya dalam melawan penjajah dan musuh negara, seperti ketika menghadapi kolonial Belanda maupun PKI zaman dahulu.

Sarang memiliki reputasi sebagaimana (atau yang disepadankan dengan) padepokan Shaolin di RRC/Cina Daratan, yang tidak hanya membekali ilmu agama (nilai-nilai kearifan) bagi para peserta didiknya. Akan tetapi juga membekali ilmu “kesaktian” dalam menghadapi ancaman dari berbagai pihak yang memusuhi agama dan negara.

Ada sejumlah pihak “membahasakan” bahwa Mbah Maimun salah sebut “Prabowo” dalam doa yang “diharapkan audiens” mendoakan Jokowi, sebagai keseleo lidah, atau salah ucap. Akan tetapi dalam pandangan sejumlah orang, itu merupakan cara Tuhan menyelamatkan hamba-Nya yang relatif dekat dengan-Nya.

Ketaatan beribadah kepada-Nya akan membimbing tindak-tanduk seseorang berada dalam kendali perlindungan-Nya.

Mbah Maimun tidak diragukan ketaatannya pada Tuhan. Beliau termasuk orang relatif dekat pada-Nya. Ada orang yang karena tempaan intelektual, maka akan kuat daya nalarnya. Ada pula yang kuat dalam tempaan spiritualitas, maka ia memiliki kepekaan atau kecerdasan spiritual.

Produk kampus akan melahirkan kecerdasan intelektual. Ketaatan beribadah (dengan ilmu yang benar) secara penuh ikhlas akan melahirkan kecerdasan spiritual. Kira-kira begitu penjelasan sederhananya.

Mbah Makmun dinilai khalayak luas sebagai salah satu kiai sepuh yang keikhlasannya dan ketaatannya dalam mendekatkan diri pada-Nya tidak diragukan lagi. Atau setidaknya melebihi rata-rata sebagian besar orang.

Lihat juga...