Pelajar Gelar Aksi Diam, Tuntut Materi Lingkungan Masuk Kurikulum

JAKARTA — Sebelas pelajar menggelar aksi diam di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jumat siang itu, menuntut pemerintah memasukkan materi mengenai lingkungan dalam kurikulum.

Aksi diam itu merupakan bentuk solidaritas beberapa pelajar asal Jakarta dan Bogor terhadap seruan unjuk rasa dari aktivis muda Swedia, Greta Thurnberg, untuk menggalang kepedulian terhadap lingkungan, yang disambut para pelajar dari sekitar 100 negara.

“Masalah krisis lingkungan ini penting karena generasi kami yang akan menanggung dampak dari menumpuknya sampah, buruknya kualitas udara, belum lagi pemanasan global,” kata Muhammad Firdaus (18), pelajar kelas XII sekolah menengah kejuruan di Jakarta, saat ditemui di depan Balai Kota, Jumat (15/3/2019).

Firdaus mengatakan selama satu tahun terakhir ia mencari tahu lewat internet soal dampak perubahan iklim yang telah menjadi masalah masyarakat dunia karena pengetahuan itu tidak dia dapat dari bahan ajar di sekolah.

“Saya juga datang ke teman-teman dari Greenpeace, dan bertanya ke mereka mengenai krisis lingkungan,” kata Firdaus.

Pengunjuk rasa lainnya, Muhammad Amar (18), juga meminta pemerintah segera memasukkan materi ekologi ke dalam kurikulum.

“Pemerintah harus segera membuka informasi mengenai betapa seriusnya masalah lingkungan di Indonesia. Pengetahuan itu harus diberikan ke pelajar dalam ruang kelas,” kata Amar di sela aksi.

Amar mengatakan generasi muda membutuhkan edukasi mengenai masalah lingkungan supaya bisa ikut menjaga kelestarian lingkungan dengan menjalani cara hidup yang berkelanjutan.

Ia berpendapat sekarang ini masih banyak orang yang kurang peduli terhadap dampak buruk sampah terhadap lingkungan. Alhasil, banyak sampah mencemari laut, sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem di dalamnya.

Lihat juga...