Pengetatan Pasokan, Harga Minyak AS Naik di Atas 60 Dolar
NEW YORK — Harga minyak mentah AS naik pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) ke level tertinggi empat bulan di atas 60 dolar AS per barel setelah data pemerintah AS menunjukkan pengetatan pasokan minyak domestik, tetapi kenaikan dibatasi oleh kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global karena perang perdagangan AS-Cina yang sedang berlangsung.
Kontrak berjangka minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April yang berakhir Rabu (20/3), naik 0,8 dolar AS atau 1,36 persen, menjadi ditutup pada 59,83 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. WTI mencapai tertinggi sesi di 60,12 dolar AS per barel, tertinggi sejak 12 November tahun lalu.
Kontrak acuan minyak mentah WTI yang lebih aktif untuk pengiriman Mei, naik 0,94 dolar AS atau 1,6 persen, menjadi menetap di 60,23 dolar AS per barel.
Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah Brent untuk pengirimam Mei naik 0,89 dolar AS atau 1,32 persen, menjadi menetap di 68,50 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak naik setelah Badan Informasi Energi AS (EIA) mencatat penurunan besar dan tak terduga dalam persediaan minyak mentahnya karena permintaan ekspor dan penyulingan yang kuat.
Dalam pekan yang berakhir 15 Maret, persediaan minyak mentah komersial AS turun 9,6 juta barel dari minggu sebelumnya,dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk kenaikan 309.000 barel, EIA mengatakan Rabu (20/3) dalam laporan mingguannya.
Penarikan persediaan tersebut merupakan yang terbesar sejak Juli 2018 dan membawa stok ke level terendah sejak Januari.
Persediaan bensin dan sulingan atau destilat turun lebih besar dari yang diperkirakan. Stok bensin turun 4,6 juta barel, sementara persediaan sulingan turun 4,1 juta barel.