Simulasi Bencana di Denpasar Libatkan Siswa Sekolah di Pesisir
Editor: Mahadeva
DENPASAR – Jumat, (26/4/2019) siang, suasana belajar mengajar di SMPN 3 Denpasar berlangsung tenang dan tertib.
Murid-murid sedang mengerjakan tugas dari guru. Tiba-tiba, terdengar suara sirine, yang langsung membuat suasana menjadi riuh. Siswa dan peserta simulasi bencana berhamburan, beranjak mencari titik aman berkumpul. “Siap Untuk Selamat”, begitu kiranya slogan yang dilakukan secara berulang-ulang oleh seluruh peserta simulasi.
Kejadian tersebut, bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2019. Kegiatan simulasi digelar serentak di seluruh Indonesia. Peringatan tahun ini dikemas dengan pelaksanaan simulasi, lantaran belakangan ini tren bencana di Indonesia cenderung meningkat.
Di Denpasar, simulasi melibatkan seluruh elemen masyarakat, serta pemerintah. Kegiatan di Pantai Mertasari, Sanur Denpasar. Seluruh sekolah di daerah tersebut terlibat dalam simulasi. Beberapa elemen yang turut dilibatkan mulai dari perbekel atau lurah, bendesa, linmas, siswa, TNI dan Polri, elemen pendidikan, hotel, restoran, pelaku pariwisata, dan anggota BPBD Kota Denpasar.
Peringatan HKB 2019, juga digelar serentak di wilayah pesisir seperti Pantai Mertasari dan Pantai serangan. Simulasi gempa bumi dilakukan seluruh sekolah yang ada di Kota Denpasar.
Salah seorang siswa SMPN 3 Denpasar, Made Arya Duta Restu Bumi, siswa kelas VII tersebut mengatakan, dirinya merasa kaget lantaran mendengar suara sirine. Namun, langkah-langkah evakuasi untuk mencari titik kumpul sudah diketahui sebelumnya. “Iya, sebelumnya sudah ada sosialisasi dari BPBD Kota Denpasar, kalau ada gempa bumi apa yang harus kita lakukan, intinya jangan panik dan mencari titik aman berkumpul,” terangnya.