Warga Empat Kampung di Berau Belajar Pengelolaan BUMDes
Rencana usaha yang matang itu meliputi inventarisasi aset, pengelolaan sumber daya manusia, hingga target pasar yang akan tertarik mengunjungi objek wisata di Ponggok.
Mengingat sudah ada perencanaan matang termasuk kemungkinan risiko yang bakal dihadapi, maka secara perlahan BUMDes mulai menghasilkan keuntungan, sehingga kemudian mampu menarik partisipasi warga desa.
Ia melanjutkan warga Ponggok yang dulunya antipati dan menentang pengembangan wisata oleh BUMDes, kini berbalik arah mendukung dan terlibat aktif dalam pengeloaan BUMDes.
“Sebagian keuntungan BUMDes disisikan untuk dana pendidikan anak-anak di desa, bantuan lansia, bahkan untuk renovasi rumah warga tidak mampu. BUMDes jangan dimaknai untuk bagi-bagi duit, namun untuk melayani masyarakat dan harus bisa menyelesaikan masalah ekonomi desa,” ucap Stefanus. (Ant)