Kemacetan Arus Balik di Bakauheni, Berkah Jasa Ojek Dadakan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Ratusan masyarakat Bakauheni dan sekitarnya memilih jadi penyedia jasa ojek dadakan dampak kemacetan kendaraan di pelabuhan Bakauheni.

Kemacetan kendaraan berbagai jenis diantaranya bus travel, kendaraan pribadi membuat sebagian penumpang memilih berjalan kaki.

Sejumlah penumpang bahkan memilih jasa ojek dampak kemacetan. Pendapatan hingga ratusan ribu diperoleh para tukang ojek mengantar penumpang menuju pelabuhan Bakauheni.

Usman, salah satu warga Kampung Jering Bakauheni mengaku memilih menawarkan jasa ojek kepada penumpang travel.

Sebab akibat terjebak macet kendaraan yang dinaiki pemudik butuh waktu lama untuk tiba di pelabuhan. Sejumlah pemudik memilih menggunakan jasa ojek dengan proses tawar menawar. Usman memilih menawarkan jasa ojek karena waktu tempuh menuju ke pelabuhan Bakauheni lebih cepat.

Pemudik menurut Usman sebagian terhenti di Desa Hatta, Desa Sidoluhur berjarak 7 kilometer dari pelabuhan Bakauheni.

Penyedia jasa ojek juga menawarkan jasa di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Garuda Hitam berjarak 3 kilometer. Sebagai tukang ojek dadakan, ia dan puluhan warga tidak menetapkan tarif yang pasti.

“Saya dan kawan-kawan biasanya hanya bekerja sebagai pengurus jasa penyeberangan truk yang selama arus balik sedang berhenti operasi. Akibat prioritas angkutan bagi kendaraan roda empat pribadi,” terang Usman salah satu penyedia jasa ojek dadakan saat ditemui Cendana News, Minggu (9/6/2019).

Usman menyebut pemudik yang akan kembali ke pulau Jawa melalui pelabuhan Bakauheni merupakan pekerja di pabrik yang ada di Serang, Banten. Sebagian pemudik yang mengejar waktu bahkan rela memilih mengeluarkan biaya lebih untuk tiba di pelabuhan Bakauheni.

Lihat juga...