Optimalisasi Penataan Kawasan Heritage di Denpasar

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

DENPASAR – Kawasan Jalan Gajah Mada menjadi kawasan ikonik jika berkunjung ke Kota Denpasar, sejak zaman dulu hingga kini.

Kawasan perdagangan dengan mempertahankan corak banguan pertokoan tua di Kota Denpasar yang dulunya disebut kawasan pecinan Gajah Mada, kini terus mendapatkan sentuhan kreatif dari Pemkot Denpasar dalam penataan kawasan heritage tersebut.

Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, menegaskan, penataan untuk membangkitkan kembali kawasan heritage Jalan Gajah Mada. Oleh sebab itu pihaknya meminta Dinas PUPR Denpasar, Dinas Perumahan dan Permukiman untuk terus melakukan penataan di kawasan ini.

“Penataan ini kita kembali membangkitkan kawasan heritage Gajah Mada yang dulu hingga kini masih tetap menjadi sebuah kawasan bersejarah dan kenangan bagi masyarakat Denpasar,” ujar Rai Mantra saat ditemui waktu kunjungan ke kawasan heritage, Minggu (9/6/2019).

Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan seperti kawasan Gang Beji, Jalan Gajah Mada yang terkenal dengan kuliner khas nasi jinggo akan diangkat kembali lewat deretan kawasan kuliner.

Sejarah kawasan Gajah Mada juga akan dipersiapkan untuk memberikan informasi tentang keberadaan kawasan ini kepada masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Denpasar.

Arahan Rai Mantra menjadikan kawasan ini sebagai startup, kuliner dan oleh-oleh khas Kota Denpasar akan segera dipersiapkan lewat regulasi-regulasi proses persiapan dari Pemkot Denpasar.

Saat ini tentu telah diketahui bersama, kawasan Gajah Mada, Gang Beji, Taman Kumbasari, Tukad Badung, hingga kawasan gang-gang pecinan di dekatnya berkaitan dengan keberadaan Pasar Rakyat Pasar Badung Kota Denpasar, kawasan Pura Desa Denpasar yang memberikan nuansa heritage yang harus tetap dijaga.

Lihat juga...