AIPViKI: Jurnal Keperawatan Indonesia Mendesak Disusun

Editor: Koko Triarko

Belum adanya Jurnal Keperawatan Indonesia, dikatakan Yuni karena pengurus AIPViKI selama 4 tahun belakangan ini lebih fokus untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Seperti uji kompetensi, akreditasi, kurikulum, dan sebagainya. Hal itu dilakukan sebagai tuntutan atas munculnya sejumlah regulasi baru soal profesi keperawatan, maupun lembaga profesi keperawatan.

“Karena itu, pada kepengurusan yang baru ini nanti kita harapkan bisa membentuk dan menerbitkan Jurnal Keperawatan Indonesia,” katanya.

Kongres Nasional Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) di Yogyakarta, digelar sebagai bagian pertanggungjawaban, pelaporan dan evaluasi pengurus lama. Kongres ini juga digelar untuk memilih dan melantik pengurus AIPViKI yang baru.

Diikuti sekitar 464 anggota perwakilan AIPViKI di seluruh Indonesia, Kongres ini diharapkan mampu menyerap aspirasi, baik dari anggota maupun kebutuhan masyarakat, serta mendorong penyelenggaraan pendidikan terstandar secara global sesuai kompetensi.

Lihat juga...